DPR: Jika Freeport Tidak Bangun Pabrik Smelter, Jangan Perpanjang Ekspor

GRESIK – Eni Maulani Saragih, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Golkar, menagih rencana pembangunan pabrik smelter di Gresik. Menurut dia, PT Freeport Indonesia (PTFI) sampai sekarang belum ada kejelasan akan membangun pabrik smelter di Gresik.

“Ternyata PT Freeport belum menentukan lahan pembangunan pabrik smelter di Gresik. Hal itu terlihat belum adanya pembangunan fisik, di lahan PT Petrokimia Gresik atau di kawasan JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate). Alasannya terkendala anggaran,” kata Eni saat acara silaturahmi dengan Komunitas Wartawan Gresik bersama Nurhamim, Ketua DPD Golkar Gresik, Gus Nur Muhammad selaku penasehat DPD Golkar, Kamis (29/12/2016).

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Lamongan – Gresik menegaskan bahwa panitia kerja (Panja) Komisi VII DPR RI telah merekomendasikan agar pemerintah menghentikan ekspor bahan baku smelter jika PT FI tidak membangun smelter.

“Rekomendasi Panja komisi VII DPR RI, tidak mengizinkan Freepot untuk ekspor bahan baku konsentrat sebelum membangun pabrik smelter di Gresik. Begitu kerasnya rekomendasi kita,” imbuhnya.

Proyek smelter terus dikawal oleh DPR RI karena kewajiban bagi pemegang izin usaha pertambangan sesuai amanah Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batu bara perusahaan pertambangan untuk membangun smelter di dalam negeri.

“Padahal diketahui izin ekspor konsentrat PTFI akan berakhir pada 11 Januari 2017. Kami meminta pemerintah tegas menagih janji PT Freeport untuk membangun smelter di Indonesia, khususnya di Gresik yang sarana prasarananya sudah mendukung. Seperti listrik, pelabuhan, jalan dan limbahnya dapat digunakan untuk bahan baku pupuk dan semen. Pembangunan smelter ini sesuai amanah Undang-undang, sehingga kita mengawalnya untuk kemakmuran rakyat,” imbuhnya.

Sementara Nurhamim menambahkan, banyak program dan kegiatan Eni Maulani untuk masyarakat Gresik dan Lamongan.

“Di antaranya pembangunan solar cell, bantuan perahu untuk nelayan dan pengawalan pembangunan smelter di Indonesia khsusnya di Gresik. Kita sama-sama mengawal pembangunan dan program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Nurhamim.

Sumber: tribunnews.com