HomeBeritaKetua Baru Badan Anggaran DPR Pikul Beban Berat

Ketua Baru Badan Anggaran DPR Pikul Beban Berat

5f250469-92ab-44c6-9efd-d29ff6b09677

JAKARTA – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI resmi menetapkan ketua baru, Selasa 21 Februari 2017. Ketua Banggar dari Fraksi Partai Golkar sebelumnya, Kahar Muzakir, digantikan oleh Aziz Syamsuddin. Rapat penetapan Ketua Banggar dipimpin oleh Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Nama Aziz sendiri sudah tidak asing lagi di lingkungan DPR. Sebelumnya ia menjadi Ketua Komisi III yang membidangi urusan hukum. Menurut Hetifah, selaku anggota Banggar dari Fraksi Golkar, kemampuan Aziz sudah tak perlu diragukan lagi.

“Aziz adalah tokoh muda dengan kemampuan akademis yang tinggi dan kepemimpinan yang sudah teruji,” ujar Hetifah.

Ketua Banggar baru ini harus memikul beban berat. Kondisi perekonomian Indonesia meski mengalami pertumbuhan, juga mengalami tantangan yaitu melebarnya defisit. Pada APBN 2017 saja, defisit diperkirakan 2,41 persen terhadap PDB atau sekitar 330,2 triliun.

“Harapan yang mengemuka adalah agar Banggar bisa menjadi mitra kritis pemerintah karena saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar terkait anggaran akibat melebarnya defisit anggaran. Fungsi pengawasan Banggar jadi makin penting karena dengan anggaran terbatas harus bisa memberikan nilai tambah terbesar terhadap upaya pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan kesenjangan,” lanjut Hetifah.

Menurut Hetifah, ada beberapa isu penting yang akan dibahas di Banggar bersama Pemerintah. Dengan ketua baru, Hetifah optimis pembahasan akan berjalan lancar dan melahirkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat.

“Ada beberapa isu yang ditekankan seperti pentingnya mengawasi kemampuan pemerintah meningkatkan penerimaan baik pajak maupun penerimaan negara bukan pajak, juga pelaksanaan dan efektivitas dari belanja pusat maupun dana transfer daerah termasuk DAK. Aziz diyakini bisa mengimbangi Sri Mulyani sebagai mitra kerja,” ujar Hetifah.

Pikiran-rakyat

Previous post
Sistem Proporsional Tertutup, Memundurkan Demokrasi?
Next post
Bobby Adhityo Rizaldi Minta Freeport tidak Menggunakan Ancaman yang Berpotensi Menimbulkan Konflik

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *